Setelah pembahasan yang agak menggelitik kemarin mengenai cincin kawin. Saya kembali menelaah pemikiran dan pandangan saya sebelumnya. Tentunya tidak hanya memegang sumber dari internet saja, akan tetapi juga dari diskusi dengan pihak yang lebih berilmu, berpengalaman dan berpengetahuan dalam bidangnya. Disini merupakan tahap pembelajaran, bukan sama-sama belajar didalam ketidaktahuan akan suatu bidang (sama-sama gak tau, sama-sama bingung dunks ^^), melainkan belajar dengan pihak yang memiliki ilmu lebih dan dapat dikatakan sebagai guru :) *iya dunks, belajar dimana-mana mesti ada 2 pihak, yang menerima ilmu dan yang memberikan ilmu. Mari mulai :)
Bahasan 1
Kenapa sih ada sebutan Cincin Kawin? Emang harus ya? Apakah ada dasar hukumnya dalam Syariat Islam seorang suami memakai Cincin Kawin? Apakah Cincin Kawin (Tukar Cincin setelah Ijab-Qobul) itu juga Syariat Islam?
Jawaban : TIDAK ADA. Penggunaan cincin didalam acara perkawinan ini sudah berlangsung sejak berabad-abad lalu yang merupakan tradisi didalam agama Yunani dan Romawi kuno yang dianggap sebagai simbol cinta kasih antara laki-laki dan perempuan.
Berbeda dengan MAHAR, mahar jelas sebuah kewajiban, mahar disini dapat berupa cincin yang diberikan oeleh pihak laki-laki kepada pihak istri. Dalam hadits nabawi disebutkan bahwa salah satu bentuk mahar adalah cincin meskipun hanya terbuat dari besi.
Rasulullah SAW bersabda, "Berikanlah mahar meski hanya berbentuk cincin dari besi."
Namun hadits ini tidak menyiratkan adanya bentuk tukar cincin antar kedua mempelai, tapi lebih merupakan anjuran untuk memberi mahar meski hanya sekedar cincin dari besi. Jadi BUKAN cincin kawin yang dimaksud. Dan cincin dari besi itu diberikan pihak laki-laki sebagai mahar kepada pihak istri. Sedangkan pihak istri tidak memberi cincin itu kepada laki-laki.
Kesimpulan
Tidak ada Cincin Kawin (Tukar Cincin setelah Ijab-Qobul) dalam Syariat Islam. Yang menjadi kewajiban adalah MAHAR, mahar dapat berupa cincin yang diberikan kepada pihak istri. Cukup jelas ya. :)
Bahasan 2
Bagaimana jika cincin kawin dibuat dari emas. Lalu bagaimana hukum jika sang suami memakai cincin emas?
Jawaban : Pada mulanya memang cincin emas tidak dilarang. Namun setelah itu Nabi Muhammad membuangnya. Para sahabat juga ikut membuang cincin emas mereka:
Hadis riwayat Abdullah bin Umar ra., ia berkata:
Bahwa Rasulullah saw. menyuruh untuk membuatkan cincin dari emas. Beliau meletakkan mata cincinnya pada bagian dalam telapak tangan bila beliau memakainya. Orang-orang pun berbuat serupa. Kemudian suatu ketika, beliau duduk di atas mimbar lalu mencopot cincin itu seraya bersabda: Aku pernah memakai cincin ini dan meletakkan mata cincinnya di bagian dalam. Lalu beliau membuang cincin itu dan bersabda: Demi Allah, aku tidak akan memakainya lagi untuk selamanya! Orang-orang juga ikut membuang cincin-cincin mereka. (Shahih Muslim No.3898)
Nabi Muhammad jelas melarang kaum pria (wanita boleh) memakai cincin emas:
Hadis riwayat Abu Hurairah ra.:
Dari Nabi saw., beliau melarang memakai cincin emas. (Shahih Muslim No.3896)
Oleh karena itu, pada pernikahan, sebaiknya mempelai pria jangan memakai cincin emas karena itu haram. Dosa. Sebaiknya pakai cincin perak, atau tidak pakai cincin sama sekali.
Kesimpulan
Astagfirullahaladzim. Pencerahan sudah saya dapatkan, bahwasanya memang benar emas kuning itu haram bagi pria. Untuk pembahasan cincin kawin yang sebelumnya sudah saya diposting disini, dan mengundang banyak pendapat dari teman-teman sekalian akhirnya membuat saya lebih mendalami masalah ini dan mendapatkan pencerahan. Alhamdulillah. Terima kasih untuk perhatian teman-teman semua ya! ^_^
Bahasan 3
Cincin emas kuning haram bagi pria, lalu bagaimana hukumnya pria yang memakai cincin dari bahan lainnya seperti perak, emas putih, platina?
Jawaban : Alhamdulillah, Habib Munzir dari Majelis Rasulullah sangat memberikan jawaban yang memuaskan. Berikut saya kutip dari Forum Masalah Fiqih dan saya tuliskan sumber dibagian akhir tulisan ini. :)
Sumber penulisan :
1. http://www.eramuslim.com/ustadz-menjawab/pakai-cincin-kawin-syariat-islam.htm
2. http://media-islam.or.id/2010/12/30/lelaki-muslim-haram-memakai-cincin-emas-dan-kain-sutera/
3. http://majelisrasulullah.org/index.php?option=com_simpleboard&Itemid=&func=view&catid=8&id=12542#12542
9 comments:
bbrp hadistnya udah ada di link yg dikasih cone kmrn...
well done sharleen,,,mari kita bljr terus ^_*
thanks a bunch ya lira say....
hore cincin yang warna na bukan kuning nga haram :D tapi yang namanya co mah ya (tutu maksudna) di jamin ga bakal betah tuh pake cincin lama2 :D jadi paling di pake sebulan trus di lepas lagi xxixixixixi
Hi Sharleen.. salam kenal ya, pas lagi browsing2 tentang hukum mengenakan cincin kawin untuk pria eh ketemu blog ini.
@ Superstar : ^_^
@ Bumblebumz : Hehehe. Iya Bren, gw udah confirmed sama Soulmate jadi ganti untuk cowo gw pake bahan White Gold dan nambah Diamond 0.03cr (sama kaya gue) Ckckck
@ Thehogaalumni : Salam kenal juga ya cantik :D. Makasih udah mampir. Semoga bermanfaat ^^
@ Bren : Btw, iya lho Bren, sama lho. Malah kata cowo gw abis married dia juga ga mau pake, suruh gw simpen. Karena itu emang buat gw semuanya. Sama yg lo bilang juga, paling pas hamil bakalan pake punya dy. Hahahaha
Waahh thanks ya Sharleen. Aku kebetulan udah beli cincin emas putih, tadi sempet deg2an dikit pas baca postingan kamu, takutnya emas putih ga boleh juga (karena kan pada dasarnya emang ini emas gitu ya), tapii alhamdulillah ternyata ga haram :)
Sama" Ninta :)
Hi sharleen., mo tanya dong. Hihi..
Apa boleh mas kawin dpake juga sm suami, misalkan dsebutkan 7gram mas putih (1pasang cincin kawin). Apa sebenernya mas kawin yg dsebutin itu sepenuhnya milik si istri dan suami ga boleh make. Mohon bantuannya sharleen. Makasii :*
Halo Anggit, mahar sepenuhnya adalah hak istri, karena itu nafkah pertama suami yg diberikan kepada istri. Jika sang istri mengizinkan, tidak mengapa. 😊
Post a Comment